Sejarah Proklamasi Indonesia, Perjuangan Golongan Tua dan Muda
![Sejarah Proklamasi Indonesia, Perjuangan Golongan Tua dan Muda - JPNN.com Sumbar](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/watermark/2020/08/17/bm-diah-dan-teks-proklamasi-17-agustus-1945-asli-disimpan-bm-diah-selama-49-tahun-foto-istimewangopibareng-59.png)
Pertemuan itu tak membuahkan hasil, Jepang menolak rencana proklamasi.
Pasalnya, Kepala Departemen Urusan Umum Pemerintahan Militer Jepang Jenderal Otoshi Nishimura mendapatkan perintah untuk menjaga status quo dan tidak memberikan izin mempersiapkan proklamasi.
Di sana, Bung Hatta angkat bicara. Dia menyindir pemerintahan Jepang yang tak memiliki semangat Bushido karena mengingkari janji Marsekal Terauchi di Dalat, Vietnam.
Perjuangan terus berlanjut hingga Jumat, 17 Agustus 1945. Pukul 03.00 WIB di rumah Laksamana Maeda Soekarno, Hatta, dan Soebardjo menyusun teks proklamasi.
Soebardjo mengusulkan paragraf pertama dengan mengutip rumusan Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BUPKI).
Buah pikiran Bung Hatta menghasilkan paragraf kedua teks proklamasi.
Konsep dari kedua orang itu ditulis Soekarno dalam secarik kertas dan diserahkan ke Sayuti Melik untuk diketik.
Tepat pada pukul 10.00 WIB di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56 teks itu dibacakan.
Hati bangsa Indonesia menggelora, hari yang dinanti telah tiba, Soekarno-Hatta pun bicara.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Sumbar di Google News