Realita Kejahatan Seksual pada Anak, Pelaku Memanipulasi Masyarakat
Saat peringatan HAN, para korban yang sudah tidak tahan melaporkan kejadian ini pada orang tua mereka hingga berujung pada pengaduan ke polisi.
"Ini realita kejahatan seksual pada anak. Para pelaku melakukan penghakiman, menyembunyikan, kasus ini atas nama kebenaran. Mereka memanipulasi anak, orang tua, lingkungan, dan masyarakat seolah-olah perbuatannya benar agar para korban patuh menerima aksi bejatnya," jelas Jasra.
Pelaku berhasil menutup perbuatannya selama setahun lebih dengan membunuh karakter dan mematikan moral anak.
"Beruntung, anugerah tuhan menguat anak-anak itu melaporkan kasus tersebut," ujarnya.
Tanpa itu, kata Jasra, pelaku tidak akan dapat dihentikan dan akan menyasar korban lebih banyak lagi.
KPAI menganggap kasus ini bukan hal main-main. Kasus ini harus diperangi secara bersama agar pelaku tak bisa lagi bersembunyi.
"Negara dan seluruh bangsa harus berkomitmen bergerak bersama untuk menghapus kejahatan seksual pada anak. Semua pihak wajib mengampanyekan secara keras hak dan kewajiban anak," ucapnya. (Mar9/Jpnn)
Kadiswasmonev KPAI Jasra Putra sangat menyayangkan kasus pencabulan 11 anak oleh guru mengaji terjadi pada hari anak nasional (HAN).
Redaktur & Reporter : Ade Keno
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Sumbar di Google News