Dilema Hidup di Sumbar, Biaya Hidup yang Tak Jauh Berbeda dengan Jakarta
"Sekarang menghabiskan uang Rp 30 ribu per tiga hari untuk BBM. Dulu hanya Rp 20 ribu. Saya juga tinggal mengontrak. Jadi biaya hidup relatif lebih tinggi dari pendapatan," jelasnya.
Daren makin bingung dengan kehidupannya hari ini. Apalagi belum ada kepastian dari Pemko Padang terkait nasib para honorer.
"Harga BBM sudah naik, nasib sebagai honorer juga tak ada kepastian," ucapnya.
Lena, seorang PKL di Pantai Cimpago Kota Padang juga mengeluhkan biaya hidup yang mahal di Sumbar.
Setiap hari dia merasa dihantui oleh Satpol PP Padang karena posisi lapaknya yang dinilai melanggar peraturan daerah.
Dia bercerita, dirinya saat ini tak mendapatkan untuk yang lebih dari penjualan.
Pengunjung tampak jarang ke lapaknya, kemungkinan, kata Lena, mereka takut saat berbelanja penggusuran terjadi.
"Sekarang sepi pengunjung, biasanya sehari bisa untuk Rp 150 ribu, sekarang Rp 100 ribu saja tak sampai," terangnya.
Biaya hidup di Sumbar tak berbeda jauh dengan Jakarta, namun masyarakat masih bisa bertahan dengan UMP yang kecil.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Sumbar di Google News