Indonesia Harus Waspada terhadap Fenomena La Nina Triple Dip
sumbar.jpnn.com, PADANG - Indonesia perlu mewaspadai fenomena La Nina Triple Dip atau tiga tahun beruntun yang mengancam banyak negara di dunia.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan La Nina Triple Dip adalah fenomena unik yang bisa memicu bencana hidrometeorologi basah seperti banjir bandang, angin kencang, cuaca ekstrem, longsor, dan sebagainya.
Fenomena La Nina Triple Dip ini dimulai pada pertengahan 2020 hingga akhir 2022, kemungkinan akan berlanjut sampai awal 2023.
"Ini pernah terjadi dari 1973-1975 serta 1998-2021," kata Dwikorita.
Dia menjelaskan fenomena ini akan berpengaruh terhadap pola cuaca dan iklim Indonesia, salah satunya menyebabkan musim hujan lebih awal.
Selain bencana, yang perlu diwaspadai adalah penyakit yang muncul di musim hujan seperti diare, demam berdara, leptospirosis, ISPA, dan lainnya.
"Semuanya harus bersiap menghadapi fenomena ini," ucapnya.
La Nina adalah fenomena mendinginnya suhu permukaan laut (SML) di Samudra Pasifik bagian tengah dan timur.
Indonesia perlu mewaspadai fenomena La Nina Triple Dip atau tiga tahun beruntun yang mengancam banyak negara di dunia.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Sumbar di Google News