Pakar Unand Ungkap Penyebab Bangunan Mudah Hancur saat Gempa
sumbar.jpnn.com, PADANG - Sebagian besar bangunan yang runtuh di Turki saat gempa 7,8 magnitudo berusia tua.
Pakar konstruksi dan struktur bangunan Unand, Febrin Anas Ismail, mengatakan bangunan itu dahulu dibuat tanpa mempertimbangkan ancaman gempa.
Apalagi bangunan itu tidak didesain dengan kapasitas beban yang cukup.
"Mungkin saat itu gempa jarang terjadi. Ilmu tentang gempa juga belum begitu berkembang sehingga bangunan tidak sesuai standar," jelas Dosen Teknik Sipil Unand itu.
Menurutnya, konstruksi bangunan harus diawasi secara tegas dengan kontrol melalui regulasi yang ketat.
Hal ini untuk mengurangi potensi kerugian saat terjadi bencana.
Di Indonesia, peraturan konstruksi bangunan terkait gempa sudah berulang kali direvisi.
Pada peraturan terbaru yakni 2019, standar minimal kapasitas beban bangunan meningkat hingga empat kali lipat dari peraturan pada tahun 2000-an.
Pakar Konstruksi dan Struktur Bangunan Unand Febrin Anas Ismail mengungkap penyebab mudahnya bangunan di Turki hancur saat gempa
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Sumbar di Google News