Inspektur Utama BKKBN: Sumbar Tak Boleh Berpuas Diri
sumbar.jpnn.com, PADANG - Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) mencatat prevalensi stunting di Sumatera Barat (Sumbar) pada 2021 mencapai 23,3 persen.
Angka ini lebih baik dari prevalensi angka nasional yakni 24,4 persen.
Inspektur Utama BKKBN Ari Dwikora Tono mengatakan Sumbar belum boleh berpuas hati atas pencapaian prevalensi stunting lebih baik dari nasional.
Saat ini posisi Sumbar memang di atas untuk penanangan stunting atau kekerdilan.
Namun, pekerjaan dalam menekan angka stunting ini harus terlur berlanjut.
"Sumbar tidak boleh berpuas diri karena harus mengejar angka 14 persen yang ditetapkan Presiden Joko Widodo atau Jokowi," kata Ari, Minggu (3/4).
Seluruh program Bangga Kencana yang dibuat BKKBN bermuara pada pencegahan stunting.
Mulai dari mencegah terjadinya pernikahan dini, hamil muda dan hami tidak seiap tahun bagi pasangan produktif.
Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) mencatat prevalensi stunting di Sumatera Barat (Sumbar) pada 2021 mencapai 23,3 persen.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Sumbar di Google News