Dampak Unggahan Rasis Rektor ITK Budi Santosa di Media Sosial
sumbar.jpnn.com, JAKARTA - Unggahan Rektor Institut Teknologi Kalimantan (ITK) Budi Santosa di media sosial tentang penutup kepala ala manusia gurun dinilai membuat kegaduhan.
Menurut Pakar Hukum dan Filsafat Pancasila Universitas Diponegoro, Suteki, unggahan tersebut juga berdampak pada rusaknya nilai-nilai kebangsaan dan kebudayaan serta generasi muda.
"Kalau diamanati memang ada dugaan kuat perbuatan rasis bahkan xenophobia," kata Suteki.
Xenophobia adalah ketidaksukaan terhadap orang asing, adat istiadat, agama, dan lainnya.
Suteki mengaku terkejut melihat unggahan Budi Santosa di media sosial.
Budi Santosa menulis di media sosial, dari 12 mahasiswi yang diwawancarai tidak satu pun menutup kepala ala manusia gurun.
Otaknya benar-benar open mind. Mereka mencari tuhan ke negara-negara maju seperti Korea, Eropa barat, dan US. Bukan ke negara yang orang-orangnya pandai bercerita tanpa karya teknologi.
Suteki mengatakan selain merusak kebangsaan, unggahan seperti Budi Santosa itu bisa mengoyak kohesi sosial budaya dan menghancurkan masa depan generasi muda.
Unggahan Rektor Institut Teknologi Kalimantan (ITK) Budi Santosa dinilai membuat kegaduhan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Sumbar di Google News