Jangan Lupa Sejarah, Banyak yang Tidak Tahu Cerita di Balik Monumen Ini
Pasar Banda Buek akhirnya mampu menggantikan peran Pasar Raya Padang.
Pedagang dari Solok turun di Pasar Banda Buek untuk membantu perputaran perekonomian kota.
Belanda yang mengetahui hal itu memberondong pasar dari udara. Sekitar 50 masyarakat tewas di Pasar Banda Buek.
Demi mengenang perjuangan itu dibangunlah monumen tersebu di depan Pasar Banda Buek.
Sayangnya, monumen ini tidak terawat. Dinding monumen sangat kotor. Bahkan, di sebelah monumen terdapat kontainer sampah.
3. Tugu Permindo
Maret 1949, tiga orang sahabat Z. Arifin Usman, Marah Syafei Sahab, dan Enggak Bahauddin berbicara mengenai nasib Kota Padang pascakemerdekaan.
Kota Padang kala itu masih dikuasai Belanda. Sekolah-sekolah yang ada menggunakan bahasa Belanda sebagai pengantar.
Di Kota Padang ada enam monumen yang mengabadikan kisah para pejuang mengusir para penjajah.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Sumbar di Google News