Jeritan PKL Tua Pantai Cimpago, Sulitnya Mencari Nafkah di Kota Padang

Sabtu, 23 Juli 2022 – 21:26 WIB
Jeritan PKL Tua Pantai Cimpago, Sulitnya Mencari Nafkah di Kota Padang - JPNN.com Sumbar
Pedagang Kaki Lima (PKL) kawasan Pantai Cimpago merasa dihantui oleh petugas Satpol PP Padang. Foto: Fachri Hamzah/jpnn.

Yanti sudah tak bisa berharap pada siapapun. Suaminya tidak lagi bisa bekerja. Kakinya patah dan sudah lemah di bagian kanan.

"Kepada siapa lagi saya harus menggantungkan hidup. Bapak sudah tak bekerja. Biarlah berkelahi dengan Satpol PP Padang daripada dengan perut," ucapnya.

Sejak sering digusur Satpol PP, penghasilan Yanti berkurang. Nyaris dia tak memiliki barang untuk dijual dalam sehari.

"Dahulu, saya bisa mendapatkan sekitar Rp 100 sampai 200 ribu sehari, tergantung harinya. Sekarang sering kosong dan nyaris tak ada yang dijual," terangnya.

Saat Satpol PP Padang rajin menggusur, Yanti harus rajin membayar cicilan.

Kursi yang diangku dicicilnya sebesar Rp 250 ribu per minggu. Kadang modal berjualan terpaksa dipinjam karena uang sudah diambil tukang kredit.

Usia sudah 64 tahun, hidup masih teriris. Saat kecil hidup dalam perjuangan, sudah tua harus memperjuangkan.

Yanti sudah tidak tahu harus mengadu ke siapa lagi. Segala cara sudah dilakukan, mulai ke DPRD Kota Padang, Satpol PP dan Dinas Pariwisata Kota Padang.

Pedagang Kaki Lima (PKL) kawasan Pantai Cimpago merasa dihantui oleh petugas Satpol PP Padang.
Facebook JPNN.com Sumbar Twitter JPNN.com Sumbar Pinterest JPNN.com Sumbar Linkedin JPNN.com Sumbar Flipboard JPNN.com Sumbar Line JPNN.com Sumbar JPNN.com Sumbar

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Sumbar di Google News