Indeks Harga Konsumen Naik, Menaikkan Upah Minimum Bukan Solusi Efektif

Jumat, 14 Oktober 2022 – 08:51 WIB
Indeks Harga Konsumen Naik, Menaikkan Upah Minimum Bukan Solusi Efektif - JPNN.com Sumbar
Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Andalas Eya Yonedi mengakui ada kenaikan indeks harga konsumen. Foto: Antara

sumbar.jpnn.com, PADANG - Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Andalas Eya Yonedi mengakui ada kenaikan indeks harga konsumen.

Kenaikan itu disebabkan oleh harga barang dan jasa yang dibutuhkan rumah tangga ikut meningkat.

"Mau atau tidak, jaring pengaman sosial perlu ditingkatkan sehingga daya beli masyarakat tetap terjaga," kata Eya.

Pemicu naiknya indeks harga konsumen ini ialah kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).

Jika terus dibiarkan, maka dampak terburuknya ialah stagflasi.

"Stagflasi itu merupakan kondisi saat inflasi tinggi dan ekonomi mengalami stagnasi," ungkapnya.

Dia menyarankan pemerintah perlu perlu memperkuat sinkronisasi dan koordinasi kebijakan moneter dan fiskal untuk menjaga stabilitas.

Guru besar ekonomi Universitas Andalas, Elfindri, mengatakan satu-satunya cara untuk menghadapi kondisi ekonomi yang pelik seperti saat ini ialah mengubah pola konsumsi dan pengeluaran.

Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Andalas Eya Yonedi mengakui ada kenaikan indeks harga konsumen.
Facebook JPNN.com Sumbar Twitter JPNN.com Sumbar Pinterest JPNN.com Sumbar Linkedin JPNN.com Sumbar Flipboard JPNN.com Sumbar Line JPNN.com Sumbar JPNN.com Sumbar

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Sumbar di Google News

TERPOPULER

PERIODE:   6 JAM 12 JAM 1 HARI 1 MINGGU

Maaf, saat ini data tidak tersedia