Unand Buat Sensor Pertanian Cerdas, Petani Kelapa Sawit Wajib Tahu
"Sensor ini sangat solutif dan efektif dalam pengelolaan kebun sawit," ujar Dosen Fakultas Teknologi Pertanian Unand tersebut.
Selain digunakan dalam pengelolaan sawit, sensor ini juga solutif untuk menentukan harga jual yang lebih baik.
Ketika petani mengetahui tingkat kematangan buah, maka harga jual dapat ditentukan setelah menyesuaikan dengan kondisi pasar.
Alumni S3 Asian Institute of Technology Thailand ini menyampaikan, cara kerja sensor tersebut sudah menggunakan teknologi canggih untuk mengukur parameter suhu kelembaban, rendemen minyak, dan tingkat keasaman pada sawit.
Sensor juga dilengkapi algoritma kecerdasan buatan untuk menganalisis data yang diperoleh dari pengukuran tersebut.
Algoritma kecerdasan buatan ini akan memberikan hasil yang lebih akurat dan dapat dipercaya untuk menentukan tingkat kematangan sawit.
"Petani dapat mengakses hasil pengukuran tersebut melalui aplikasi yang terhubung dengan internet," ujarnya.
Sampai saat ini, Unand sudah mengembangkan sensor tersebut sampai versi keempat.
Universitas Andalas (Unand) mengembangkan sensor canggih yang dilengkapi teknologi kecerdasan buatan untuk mengetahui tingkat kematangan sawit.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Sumbar di Google News