Wolbachia Tak Berbahaya bagi Manusia, Begini Penjelasan Peneliti UGM
sumbar.jpnn.com, PADANG - Peneliti UGM Adi Utarini memastikan bakteri Wolbachia yang ditanam di dalam sel tubuh nyamuk tidak menimbulkan penyakit baru.
Dia menjelaskan Wolbachia hanya dapat hidup di tubuh serangga.
Bakteri tersebut tidak dapat bertahan hidup di luar se tubuh serangga
"Wolbachia itu bukan rekayasa genetik, sebab serangga tidak bisa mereplikasi diri tanpa bantuan inang. Ini sifat alami Wolbachia yang ditemukan pada nyamuk Aedes Albopictus," kata Adi Utarini.
Profesor yang kerap disapa UUT itu menyebut Wolbachia secara alami tedapat lebih dari 50 persen serangga dan memiliki sifat simbion yang tidak berdampak negatif pada inang.
Pada analisis risiko yang dilakukan 20 ilmuan independen di Indonesia, Wolbachia tidak berdampak buruk terhadap manusia dan lingkungan.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan menerapkan inovasi teknologo Wolbachia untuk menurunkan penyebaran Demam Berdarah Dengue di Indonesia.
Teknologi ini diimplementasikan dengan metode penggantian. Nyamuk jantan dan betina dilepaskan supaya mampu membuat populasi secara alami.
Peneliti UGM Adi Utarini memastikan bakteri Wolbachia yang ditanam di dalam sel tubuh nyamuk tidak menimbulkan penyakit baru.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Sumbar di Google News