Puasa Bakal Jadi Benteng Umat Islam Jika Memahami Hal Ini
Makna yang dituju dalam konteks ini adalah berduaan dengan lawan jenis (suami istri) untuk melakukan jimak atau berhubungan untuk membangkitkan syahwat.
Firman Allah: “Dihalalkan bagimu pada malam hari puasa bercampur dengan istrimu.” (QS. Al-Baqarah: 187)
Selain itu, banyak pula ulama yang menafsirkan ar-Rafats pada hadits di atas dengan al-Fuhsyu (perbuatan keji) dan radi’ al-Kalam (perkataan kotor/buruk).
Kedua, Kalimat wa la yashkhab artinya dan jangan ribut. Ash-Shakhbu artinya keributan; teriakan; suara yang bercampur tidak keruan.
Ketiga, Kalimat wa la yajhal artinya dan jangan bodoh.
Maksud dari istilah al-Jahlu dalam konteks hadits di atas adalah jangan melakukan tindakan orang-orang bodoh seperti berteriak-teriak tidak jelas, menjerit-jerit, dan semisalnya.
Keempat, Kalimat fal yaqul inni shaim berarti, jika seseorang mengajak berkelahi atau atau menghina maka orang puasa tidak perlu menanggapinya dengan sikap serupa.
Cukup ditanggapi dengan kalimat, inni shaim; saya sedang puasa.
Puasa Ramadhan adalah benteng bagi umat Islam bagi yang mengamalkan sesuai dengan tuntutan Alquran dan sunah Nabi Saw.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Sumbar di Google News