Budaya Patriarki Masih Mempengaruhi Posisi Tawar Perempuan di Pilpres 2024
sumbar.jpnn.com, PADANG - Budaya patriarki atau perilaku mengutamakan laki-laki daripada perempuan masih memengaruhi posisi tawar dalam penentuan calon wakil presiden (cawapres) 2024.
Pakar politik Universitas Andalas Asrinaldi mengatakan hal ini terjadi karena pola pikir masyarakat.
Budaya patriarki merujuk cara pandang masyarakat yang melihat posisi perempuan sudah bagus.
Namun, jika ada calon laki-laki, maka pilihan akan jatuh kepadanya.
Fenomena ini tak hanya terjadi terhadap pemilih laki-laki saja.
Pemilih perempuan juga belum tentu mengamini Khofifah sebagai cawapres.
Hal ini terjadi lantaran efek dari budaya patriarki yang selama ini mengakar di masyarakat.
"Misalnya, Prabowo Subianto berpasangan dengan Gubernur Jawa Tengah Khofifah Indar Parawansa. Secara elektoral belum tentu membawa dampak keuntungan untuk Prabowo," jelas Asrinaldi.
Budaya patriarki atau perilaku mengutamakan laki-laki daripada perempuan masih memengaruhi posisi tawar dalam penentuan calon wakil presiden (cawapres) 2024.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Sumbar di Google News