Realisasi Inflasi Tahunan Sumbar Nomor Dua se-Pulau Sumatera

sumbar.jpnn.com, PADANG - Gubernur Sumbar Mahyeldi mendorong sinergitas Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) menindaklanjuti kebijakan nasional terkait penanganan inflasi.

Sinergitas itu ditujukan melalui program 4K yaitu Keterjangkauan harga, Ketersediaan pasokan, Kelancaran distribusi, dan Komunikasi efektif dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat.

Pascaramadan dan Idulfitri 2022, inflasi Sumbar naik. Pada Mei 2022, inflasi Sumbar sebesar 5,18 persen. Angka ini meningkat dibandingkan realisasi pada April 2022 sebesar 3,39 persen.

Realisasi inflasi Sumbar pada Mei 2022 berada di urutan pertama atau tertinggi di kawasan Sumatera dan nomor dua secara tahunan.

Kenaikan inflasi Sumbar pada Mei 2022 ini disumbang oleh kenaikan tarif angkatan udara, harga daging ayam ras, telur ayam ras, ikan gambolo, bawang merah dan daging sapi.

Mahyeldi menilai kenaikan inflasi ini akan merupakan tantangan yang luar biasa bagi TPID selama masa pemulihan ekonomi pascacovid-19 da pengaruh ekonomi global.

"Ini harus didorong dengan adaptasi dan inovasi pada bidang teknologi dan mengoptimalkan pelaksanaan 4K sekaligus memangsa rantai dari petani ke konsumen," kata Mahyeldi.

Terbukanya ruang inovasi dalam bisnis kerja sama perdagangan antar daerah akan meningkatkan jumlah komoditas di berbagai daerah.