Mengharukan, Calon Pilot Tinggal di Gubuk Reot Beratap Terpal Plastik

Rumahnya ada, tapi sudah rusak berat dan tak punya biaya memperbaikinya.
Solusi yang tepat untuk bertahan hidup hanya dengan menyewa lahan itu untuk tinggal dan berkebun.
"Kami sudah tiga tahun menumpang di tanah pemerintah, termasuk berkebun. Rumah yang lama sudah tak bisa dihuni. Kami juga tak punya lahan sendiri dan memutuskan tinggal di sini untuk mencari nafkah sehari-hari," kata Nurma berkeluh kesah pada Mahyeldi.
Saat Mahyeldi mampir, Nurma dan anak lelakinya, menantu, serta empat cucu sedang tidur di ruang tengah gubuk tersebut.
Orang nomor satu se-Sumbar itu miris melihat kondisi Nurma dan keluarganya.
Dia mengajak dua orang cucu Nurma, Dafa (9) dan Vikra (10) duduk di sampingnya
Keduanya tampak malu. Mereka tersenyum duduk dalam rangkulan Mahyeldi.
Saat ditanya, Dafa mau jadi apa?
Tak ada yang menyangka, seorang calon pilot tinggal di gubuk reot beratap terpal plastik yang sering bocor.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Sumbar di Google News