Sosok Ulama Minangkabau di Palu, Perahu Pecah dan Berubah Menjadi Tikar Besar
![Sosok Ulama Minangkabau di Palu, Perahu Pecah dan Berubah Menjadi Tikar Besar - JPNN.com Sumbar](https://cloud.jpnn.com/photo/sumbar/news/normal/2022/05/09/makam-ulama-minangkabau-syeh-abdullah-raqi-atau-dato-karama-a2ui.jpg)
Pohon-pohon mangga itu masih ada hingga kini. Orang-orang menyebutnya dengan Taipa Karampei.
Buku berjudul Mengenal Tanah Kaili karya Abdullah pada tahun 1975 menyebut segala alat adat berupa bandera kuning, panji orang-orangan, Uade, Jijiri, Bulo, dan bunyi-bunyian diserahkan kepada Raja Kaili.
Maksudnya, Dato Kaili ingin mempererat ikatan keluarga setelah perkawinan putrinya dengan raja Kaili.
Alat adat ini sampai sekarang masih ada dan dipakai dalam upacara perkawinan serta kematian raja.
Dato Kaili dan keluarganya dimakamkan di Kampung Lerre. Tempat itu disebut masyarakat Daya Dato Karama. (Mar9/Jpnn)
Dato Karama atau Abdullah Raqi adalah ulama Minangkabau yang menyebarkan Islam di Palu
Redaktur & Reporter : Ade Keno
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Sumbar di Google News