Dinas Kesehatan Sumbar Masih Menelusuri Kasus Sertifikat Vaksin Fiktif
Seorang korban sertifikat vaksin fiktif, Indira Suryani, sangat menyesalkan ulah beberapa oknum ada data kesehatan masyarakat di Aplikasi PeduliLindungi.
Direktur LBH Padang itu mengaku belum pernah mendapatkan vaksin dosis ketiga, tetapi dia sudah memiliki sertifikat booster di Aplikasi PeduliLindungi.
"Saya belum pernah vaksin ketiga, namun sertifikatnya sudah ada," kata Indira.
Menurutnya, permasalahan ini menghambat dirinya untuk mendapatkan hak kesehatan.
"Nanti saya mau vaksin ketiga, ternyata tidak bisa. Itu kan menghambat hak saya di bidang kesehatan," tambahnya.
Kasus sertifikat vaksin fiktif ini terungkap dari keterangan Ombudsman Sumbar.
Pihak Ombudsman Sumbar mendapatkan informasi dari masyarakat terkait munculnya sertifikat vaksin fiktif di Aplikasi Peduli Lindungi.
Menurut keterangan Ombudsman Sumbar, masyarakat mengeluhkan kebocoran data pada aplikasi PeduliLindungi.
Dinas Kesehatan Sumbar masih menelusuri kebocoran data dan sertifikat vaksin fiktif di Aplikasi PeduliLindungi.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Sumbar di Google News