Langkah Kota Solok Tekan Angka Kematian Ibu dan Bayi
sumbar.jpnn.com, KOTA SOLOK - Dinas Kesehatan Kota Solok terus berupaya menekan angka kematian ibu dan bayi serta stunting.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Solok Elvi Rosanti mengatakan salah satu upaya untuk menekan angka itu adalah mengadakan pertemuan rapat teknis layanan pembentukan evaluasi jejaring skrining layak hamil, antenatal care, dan stunting untuk lintas program dan sektor.
Pertemuan itu diyakini mampu menekan angka kematian ibu, bayi, dan stunting di Kota Solok.
"Ini sesuai dengan Perpres Nomor 18 Tahun 2020 tentang RPJMN 2020-2024 yang menyatakan arah kebijakan pembangunan bidang kesehatan adalah meningkatkan pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta terutama penguatan pelayanan kesehatan dasar," kata Elvi.
Di samping itu, lanjutnya, pertemuan tersebut mampu meningkatkan pelayanan dasar dengan mendorong peningkatan upaya promotif dan preventif yang didukung inovasi serta pemanfaatan teknologi melalui lima strategi.
Kelima strategi itu adalah peningkatan kesehatan ibu, anak, KB, dan kesehatan reproduksi, percepatan perbaikan gizi masyarakat, peningkatan pengendalian penyakit, pemberdayaan GERMAS, dan penguatan sistem kesehatan serta pengawasan obat dan makanan.
Percepatan perbaikan gizi masyarakat pada 2024 akan diprioritaskan pada percepatan penurunan stunting.
Berdasarkan hasil survey SSGI 2022 di Kota Solok, prevelensi underweight sebanyak 15,9 persen, stunting 18,5 persen, dan wasting 8,8 persen.
Dinas Kesehatan Kota Solok terus berupaya menekan angka kematian ibu dan bayi serta stunting.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Sumbar di Google News